Rabu, 22 Mei 2013

Rumah Bari, Rumah Adat Khas Palembang

Propinsi Sumatera Selatan mempunyai rumah tradisional dengan nama rumah bari. Dilihat dari segi arsitekturnya, rumah bari berbentuk panggung dari bahan kayu. Biasa juga disebut rumah limas karena bentuk atapnya yang berupa limasan.
Kondisi alam Sumatera Selatan akrab dengan perairan tawar baik rawa maupun sungai. Hal ini berpengaruh dengan rumah yang dibuat oleh masyarakat wong kito. Di tepian Sungai Musi masih banyak ditemukan rumah limas yang dibangun menghadap sungai.

Rumah panggung khas Palembang yang berada di tepi Sungai Musi
Bentuk rumah panggung yang agak tinggi secara fungsional cocok untuk mengatasi kondisi rawa dan sungai di Palembang. Dari bentuknya terdapat dua jenis rumah limas yaitu yang dibangun dengan ketinggian lantai berbeda dan sejajar.
Biasanya rumah Limas dibangun dengan bentuk memanjang ke belakang. Ada bangunan yang ukuran lebarnya 20 meter dengan panjang mencapai 100 meter. Di kalangan masyarakat Palembang, biasanya rumah limas yang besar melambangkan status sosial pemilik rumah misalnya keturunan keluarga Kasultanan Palembang, pejabat pemerintahan, Hindia Belanda atau saudagar kaya.
Kayu yang digunakan untuk membangun rumah Limas yaitu kayu unglen atau merbau yang tahan air. Dindingnya terbuat dari papan-papan kayu yang disusun tegak. Pada bagian teras biasanya dikelilingi pagar kayu berjeruji yang disebut tenggalung. Makna dibalik pagar kayu adalah untuk menahan supaya anak perempuan tidak keluar dari rumah.

rumah limas atau rumah bari biasanya dibangun menggunakan kayu unglen atau merbau.
Bagian dalam rumah limas berbentuk unik. Apalagi pintu masuknya jika dibuka lebar akan menempel ke langit-langit teras. Untuk menopangnya, digunakan kunci dan pegas. Untuk bagian dalam ruang tamu berupa pelataran yang luas biasa disebut kekijing. Ruangan ini digunakan untuk beraktivitas jika ada perhelatan tertentu. Biasanya pemilik rumah memanfaatkan bagian dindingnya dengan menempelkan ukiran bermotif flora yang dicat dengan warna keemasan.  Undak-undakan yang ada dalam rumah Limas juga mempunyai makna menyesuaikan sebuah kasta. Lantai rumah dibuat menjadi tiga tingkat sesuai dengan urutan keturunan masyarakat Palembang yaitu raden, masagus dan kiagus.
Rumah limas masih menjadi hunian yang nyaman bagi masyarakat Palembang. Dengan sedikit inovasi disana-sini, rumah panggung bisa menjadi tempat tinggal yang hangat. Banyaknya rumah limas di Palembang sekaligus melestarikan warisan budaya nenek moyang sehingga tidak tergerus derasnya arus modernisasi.

Sumber :
http://panduanwisata.com/2013/04/04/rumah-bari-rumah-adat-khas-palembang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar